TUNTUTAN perkembangan zaman ditambah kian ketatnya persaingan di dunia kerja, membuat orangtua mendorong anaknya berkarier dengan memilih tingkat penghasilan lebih tinggi.
Meski era semakin modern ternyata tak juga membuat banyak orangtua yang mengubah pola pikirnya dalam membantu anak menentukan jalan kariernya. Hal ini juga diungkapkan oleh pakar pendidikan dan karier dari jurusanku.com, Ina Liem, kepada Okezone beberapa waktu yang lalu.
Dalam survei yang dilakukan oleh HSBC Value of Education, nyatanya sekira 91 persen orangtua di Indonesia telah memiliki prefensi bidang pekerjaan bagi anak mereka. Prefensi tersebut tercermin dari jurusan-jurusan pendidikan yang mereka harapkan akan ditempuh oleh anak-anak mereka, yakni bidang kedokteran 20 persen, ilmu komputer 12 persen, teknik 11 persen, keuangan atau akuntansi 7 persen dan pendidikan 6 persen.
Akan tetapi, sesungguhnya bukan ini yang dibutuhkan oleh para milenial. Khususnya untuk Indonesia, menurut Ina ada banyak profesi lain yang tak kalah potensial untuk anak di masa depan.
“Ke depannya ada banyak profesi yang sekarang belum dikenal namanya namun akan sangat berpotensial untuk generasi muda. Orangtua harus mengenali potensi anak dan juga lingkungan sekitar,” jelas Ina.
Lanjutnya, Ina menilai dengan kekayaan Indonesia di bidang maritim, seyogyanya generasi muda bisa memanfaatkan itu, “Indonesia kaya akan lautan, pekerjaan yang berasal dari ilmu kelautan tak dipungkiri akan menjadi profesi yang potensial di masa depan. Selain itu, pekerjaan yang berasal dari energi alternatif juga akan menunjukkan geliatnya di masa depan. Sumber daya alam semakin menipis profesional dari bidang energi alternatif akan diperlukan.”
Orangtua harus mengubah pola pikir bahwa profesi yang tren bukan berarti juga akan membuat anak mapan secara finansial.
“Kalau ingin anak menjadi dokter agar cepat mapan secara finansial, kayaknya sudah tak menjadi tren. Sekarang ada jaminan kesehatan dari pemerintah dan dilarang gratifikasi obat, teknologi juga semakin canggih dokter dari luar negeri juga bisa konsultasi dengan pasien tanpa harus bertemu muka.”
Ina menutup, secara global ada satu profesi yang diprediksi akan merajai dunia, profesi tersebut tak lain berkaitan dengan Big Data.
"Fenomena big data, secara volume semakin besar, kecepatannya juga luar biasa. Dengan banyaknya data di masyarakat ini sebetulnya bisa dipakai dalam berbagai bidang. Kesehatan, bisnis bahkan pertanian sekali pun. Memprediksi kesehatan, atau bisnis apa yang akan menjadi peluang bisnis di masa depan. Dalam bidang pertanian juga bisa diketahui apa tanaman yang paling cocok di suatu bidang tanah. Profesi mengolah big data akan menjadi primadona.”
Comments