Dari kebutuhan benih pada 2014 sebesar 514.000 ton, benih padi makan porsi 349.000 ton, jagung 92.000 ton, dan kedelai 73.000 ton. Dari total kebutuhan itu, Indonesia baru memproduksi setengah dari kebutuhan.
Sisanya menggunakan benih impor untuk mendukung produksi komoditas hortikultura dan perkebunan.
Komitmen lembaga keuangan terhadap sektor pertanian pangan patut dipertanyakan. Misalnya, pada program Kredit Usaha Mikro (KUR). Ternyata para petani belum dapat memanfaatkan kemudahan fasilitas seperti yang dijanjikan pemerintah dalam program KUR tersebut.
Akses permodalan sangat penting bagi para petani untuk membantu mengaklerasikan skala usaha pertaniannya. Apalagi, tahun ini, pemerintah menargetkan peningkatan produksi 5% atau sebesar 70,1 juta ton gabah kering giling (GKG). Tahun lalu, realisasi produksi sebesar 66 juta ton GKG.
Namun, tanpa dukungan lembaga keuangan, tidak mudah bagi pemerintah meraih target peningkatan produksi. Apabila disisi petani sendiri sulit meningkatnya tingkat kesejahteraannya lebih memadai
Sisanya menggunakan benih impor untuk mendukung produksi komoditas hortikultura dan perkebunan.
Komitmen lembaga keuangan terhadap sektor pertanian pangan patut dipertanyakan. Misalnya, pada program Kredit Usaha Mikro (KUR). Ternyata para petani belum dapat memanfaatkan kemudahan fasilitas seperti yang dijanjikan pemerintah dalam program KUR tersebut.
Akses permodalan sangat penting bagi para petani untuk membantu mengaklerasikan skala usaha pertaniannya. Apalagi, tahun ini, pemerintah menargetkan peningkatan produksi 5% atau sebesar 70,1 juta ton gabah kering giling (GKG). Tahun lalu, realisasi produksi sebesar 66 juta ton GKG.
Namun, tanpa dukungan lembaga keuangan, tidak mudah bagi pemerintah meraih target peningkatan produksi. Apabila disisi petani sendiri sulit meningkatnya tingkat kesejahteraannya lebih memadai