Anggur adalah buah yang cukup terkenal di mata masyarakat. Buah ini memiliki rasa yang segar dan juga menyehatkan. Buah anggur adalah salah satu buah yang sudah dibudidayakan sejak 4000 tahun sebelum masehi lalu. Biasanya budidaya buah anggur ini dijadikan sebagai bahan utama pembuatan wine. Namun anggur juga bisa dibuat menjadi olahan makanan lain, seperti kerupuk, jus, dodol, dan sebagainya.
Budidaya buah anggur
Rasanya yang manis dan lezat, membuat anggur ini menjadi buah kesukaan tidak hanya bagi anak-anak, namun juga bagi orang dewasa. Bahkan anggur adalah termasuk ke dalam golongan buah mewah. Sebab selain rasanya yang enak, harganya juga terbilang cukup mahal.
Dengan semakin banyaknya variasi olahan anggur yang makin beragam, serta kandungan vitaminnya yang cukup banyak untuk menjaga kesehatan, membuat buah ini sangat laku di pasaran. Tidak hanya di pasar lokal saja, namun juga pasar regional, dan bahkan sampai kepada pasar internasional. Melihat kondisi yang ada tersebut, maka peluang usaha budidaya anggur ini masih terbuka sangat lebar untuk anda.
Kebutuhan anggur di Indonesia, selama ini masih dipenuhi dari anggur import. Hal ini disebabkan produksi anggur yang ada di wailayah Indonesia, masih sangat kurang. Oleh karena itu, hal ini menjadi kesempatan emas bagi anda untuk mencoba peruntungan di dunia anggur ini. Walaupun anggur akan lebih maksimal ketika ditanam di dataran tinggi, namun ketika anda menanam di dataran rendah, hasilnya juga tidak kalah bagus. Hal ini sudah dibuktikan dengan bermunculannya berbagai petani anggur di wilayah dataran rendah, seperti Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi.
Selain itu, tanaman anggur ini juga bisa bertahan hingga 30 tahun, sehingga anda akan menghemat biaya produksi yang cukup besar, sehingga ketika panen ke-2 dst, anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Tak hanya itu, anggur adalah buah yang bisa dipanen sepanjang tahun, walau untuk panen raya biasanya adalah pada bulan Agustus-September. Walau di luar bulan itu panennya tidak terlalu banyak, justru ketika itu harga anggur bisa melambung tinggi. Harga yang pada umumnya di tingkat petani hanya Rp 6 ribu per kilo, bisa mencapai hingga Rp 13 ribu per kilonya. Jika anda langsung menjualnya ke konsumen, anda bisa mendapatkan harga sekitar Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram.
Dengan kondisi dan karakteristik tanaman anggur tersebut, maka anda bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat dengan membudidayakannya. Bahkan jika anda bisa mengolah buah anggur menjadi olahan lain di saat harganya turun, maka anda akan tetap bisa mendapatkan laba yang cukup besar.
Comments