Jakarta - Program Officer United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), Lay-Cheng Tan, mengatakan hal paling penting dalam mencetak wirausaha adalah pola pikir. Ia mengatakan pola pikir wirausaha bukan sebatas membuat bisnis atau perusahaan.
“Pola pikir wirausaha adalah kreativitas, inovasi, adaptif, berani mengambil risiko, dan tetap bangkit walau gagal berkali-kali,” katanya dalam acara The Round Table of Entrepreneurship Educators yang diadakan Ciputra Group di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.
Lay-Cheng mengatakan tak semua orang bisa menjadi wiraswasta. Awalnya, kata dia, seseorang harus realistis akan kemampuannya. Selain kemampuan, passion menjadi modal yang kuat.
Hal lain yang tak kalah penting adalah dukungan dari orang terdekat. Lay-Cheng mengatakan kebanyakan orang tua saat ini selalu meragukan jika anaknya berniat menjadi wirausaha. “Orang tua pasti bertanya, kenapa tak cari kerja saja?” ujarnya.
Rektor Universitas Ciputra Tony Antonio menyatakan hal serupa. Ia mengatakan pola pikir adalah faktor utama menjalankan usaha. Mengubah pola pikir, kata dia, cukup sulit. Tony mengatakan saat ini pola pikir di Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan sepuluh tahun lalu.
“Susah, tapi saat ini sudah mulai ke jalan yang benar,” tuturnya.
TRI ARTINING PUTRI
Source : https://tekno.tempo.co/read/news/2016/08/18/061797058/cara-mencetak-wirausaha-menurut-pejabat-unesco
Comments