Hasil penelitian dari perusahaan riset L2 melaporkan bahwa 82 persen pengguna smartphone memeriksa harga barang di internet saat berbelanja di sebuah toko retail dan menemukan barang yang diinginkannya. Begitu mereka menemukan harga yang lebih murah, mereka akan segera meninggalkan toko.
Hal ini menyebabkan toko-toko ritel terancam penurunan pendapatan, tetapi sekaligus memprediksi mobile-commerce akan tumbuh 10 persen tahun depan, dari 30 persen menjadi 40 per persen setahun. Di AS sendiri bisnis ini diperkirakan akan menghasilkan pendapatan dari $ 12 miliar pada tahun 2012. Tetapi akibatnya, pendapatan toko ritel fisik akan menurun.
Dalam upaya untuk memerangi ancaman ini, department store seperti Bloomingdale dan Saks Fifth Avenue juga telah mengembangkan aplikasi mobile mereka dan meningkatkan penawaran melalui online. Walmart juga menawarkan layanan hari yang sama, dengan harapan bahwa konsumen tidak akan memperlakukan mereka sebagai toko katalog untuk Amazon.
Beberapa pengecer yang paling rentan adalah mereka dengan sumber daya yang terbatas atau mereka yang belum berinvestasi di digital. Penelitian dari AlixPartners, mengungkapkan belanja online lewat smart phone yang paling populer adalah barang elektronik, disusul belanja pakaian.
Dan brand mewah ternyata tidak kebal dari fenomena tersebut, sebab toko online seperti Amazon menawarkan juga barang-barang merek premium. Nah, dengan fenomena gaya hidup ini, dan peluang meraih keuntungan yang besar bisa dijadikan ide untuk membangun bisnis bagi Anda.
Sumber : Kompas.com