KOMPAS.com - Sukses tidaknya seseorang atau perusahaan sangat ditentukan oleh integritas, yakni bagaimana menjunjung tinggi nilai-nilai dan etika dalam berbisnis. Tidak ada yang instan untuk diraih. Namun seberapa penting integritas?
Empat pengusaha sukses menuturkan bahwa hal itu sangat penting dan harusnya menjadi prinsip dasar dalam menjalankan usaha.
"Integritas itu sederhananya bagaimana menjalankan sesuatu dengan jujur, gigih, ulet, dan berkompetisi dengan sehat," ujar Erry Riyana Hardjapamekas, membuka talkshow dalam "Entrepreneur Festival" yang digelar Mercedes-Benz Indonesia dan Arka Media di fX Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Selain Erry, turut hadir juga sejumlah pembicara lainnya, seperti Elvera N Makki (Deputy Director Corporate Communication & Public Affairs Mercedes-Benz Indonesia), Andhika Anindyaguna (Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia/HIPMI Jaya), dan Era Soekamto (fashion and creative entrepreneur).
Erry, yang lebih dikenal sebagai pimpinan KPK periode 2003-2007, sudah sering menjabat sebagai direktur dan komisaris di berbagai perusahaan. Kata dia, sebuah bisnis akan terus berlanjut dengan setiap lini, jika pimpinan ataupun karyawan menjunjung tinggi integritas, menjalankan atau mengelolanya dengan baik dan benar.
"Dalam prosesnya, akan ada dilema untuk meraih sukses, seperti akses dalam suap-menyuap. Ini bisa dibilang satu ujian yang mesti dihadapi," ujarnya.
Kedengarannya gampang diatasi, tapi dalam praktiknya sangat menggoda. Makanya, kemudian integritas menjadi penting agar tetap berada di jalur yang benar dan tidak melawan hukum.
"Nilai dan etika berbisnis menjadi penting karena nantinya di kemudian hari terkait dengan kredibilitas," tambah Erry.
Efeknya, pengalaman empat tahun di KPK dengan menjunjung tinggi integritas membuatnya kemudian ditawari komisaris di banyak perusahaan, yang dengan santun dia tolak. Namun hikmah yang bisa diambil dari pengalaman itu adalah, memiliki integritas akan membuat kita dilirik dan mendapat pandangan yang positif oleh banyak pihak.
Hal serupa ditegaskan Elvera, dari Mercedes-Benz Indonesia. Dia menegaskan bahwa integritas menjadi satu dari empat nilai dasar yang dianut perusahaan selain disiplin, passion, dan respect. Jika integritas sudah terbentuk dengan baik, yang lainnya menyusul.
"Integritaslah yang membuat perusahaan bertahan lama dan dipercaya," ujar Elvera.
Mercedes-Benz didirikan awalnya dengan moto menjadi yang terbaik, atau tidak sama sekali. Ini menjadi tolok ukur sejak 125 tahun lalu dalam berbagai hal, seperti produk, desain, berhubungan dengan mitra bisnis, dan bidang terkait lainnya.
"Integritas jadi poin dasar yang saya anut dalam berbisnis, selain dua faktor lainnya, yakni cerdas dan bijaksana," tambah Andhika "Bagoes" Anindyaguna.
Selain itu, dalam integritas ada etika dan kepercayaan, ada partner, market, dan pemerintah. Berhubungan dengan banyak pihak menjadikan integritas menjadi penting sebagai prinsip dasar.
Tantangannya, bagaimana jika cara instan lebih menggiurkan?
Dalam usaha atau meraih kesuksesan tidak ada yang instan. Setiap pelaku usaha baru, pasti pernah punya jatah gagal.
"Makanya semasih muda, habiskan jatah gagal, tapi yang terpenting adalah bagaimana bangkit dari kegagalan itu," kata Bagoes.
Presiden Direktur PT Sugih Energy Tbk ini menuturkan dirinya melalui proses yang cukup panjang, 10 tahun, bergelut di bidang bisnis.
"Saya merasa mulai keluar dari kegagalan empat tahun terakhir, dengan hampir lebih dari 10 kali gagal," ungkapnya.
Melirik pengalaman perusahaan lain yang sukses bertahan dan punya kredibilitas tinggi adalah Iwan Tirta Private Collection. Era Soekamto yang dipercaya sebagai direktur kreatif mengaku sangat merasakan betapa perusahaan punya komitmen yang kuat dalam menjalankan bisnis. Iwan Tirta sudah berjalan 60 tahun, dengan pengembangan yang tidak keluar dari pakemnya.
"Saya kemudian tinggal meneruskan dan menjaganya," ujar Era.
sumber : kompas.com
Comments